Sabtu, 31 Maret 2018

Ilmu Alamiah Dasar #Part1

09.33 0 Comments

Ilmu, Pengetahuan dan Metode Ilmiah??

Hai hai hai, kali ini aku mau ngebahas mengenai ilmu, pengetahuan dan metode ilmiah. Sebelumnya, menurut kalian ilmu dengan pengetahuan sama gak sih? Kalau menurut saya sih awalnya ya sesuatu yang yang disebut dengan ilmu ialah hal yang diperoleh dengan cara-cara atau syarat-syarat tertentu dan sudah di uji kebenarannya. Dan pengetahuan sesuatu yang berbeda dengan ilmu, pengetahuan bisa didapetin dimana aja tanpa syarat-syarat tertentu. Misalnya saat kita masih berusia kanak-kanak awal, lalu kita melihat figur orangtua kita makan menggunakan tangan kanan, maka otomatis kita mendapat pengetahuan mengenai kalau makan harus menggunakan tangan kanan. Tapi menurut kalian bener tidak sih mengenai pendapat saya? Atau kalian punya pemikiran yang lainnya? Daripada ribut, mending kita kupas yuk, hehe.

Ilmu adalah pengetahuan yang sudah dikelompokkan, disistematisasi, dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu kebenaran objektif serta sudah diuji kebenarannya secara ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Sementara pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba”.  Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Apa aja sih syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut dengan ilmu?
1.      Objektif
Artinya bahwa kebenaran melekat pada bendanya dan bukan pada orang yang menilainya. Misalnya saya mengukur berat 1 ember air seberat 1 kg, sedangkan orang lain mengukur benda tadi juga maka akan didapatkan hasil yang sama. Kebenaran tersebutlah yang disebut sebagai Kebenaran yang objektif.
Berbeda dengan subjektif, yang kebenarannya berdasarkan penilaian seseorang. Misalnya saya menilai Justin Bieber sangat tampan tetapi teman saya menilai Justin Bieber tidak terlalu tampan. Sehingga penilaian tentang Justin Bieber bersifat subjektif, karena semua kebenarannya tegantung orang yang menilainya.
2.      Metodis
Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang artinya: cara, jalan. Metodis artinya metode/cara tertentu yang dipakai dan biasanya merujuk kepada sebuah metode ilmiah.
3.      Sistematis
Didalam pengalamannya mencoba menjelaskan dan mengetahui suatu objek, ilmu harus terumus dan teruraikan di dalam hubungan yang masuk diakal (logis) dan teratur agar terbentuk suatu sistem yang memiliki keutuhan, menyeluruh, terpadu dalam segi arti, dan dapat memaparkan sebuah rangkaian sebab akibat menyangkut tentang objektifnya.
4.      Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º.


Lho, judul nya kok terdapat metode ilmiah nya? Apa hubungannya sih? Jadi kalau kalian teliti membaca tulisan saya dari awal, ilmu dan pengetahuan sama sama merujuk pada kebenaran ilmiah dan metode ilmiah. Jika dijelaskan secara lengkap Metode Ilmiah terdiri dari 2 (dua) kata yaitu kata Metode dan Ilmiah. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk memecahkan masalah yang ada secara sistematis. Sedangkan kata Ilmiah merupakan cara mendapatkan pengetahuan secara alami dan berdasarkan bukti fisis.
Langkah-langkah membuat metode ilmiah:
1. Melakukan Observasi.
Dalam peroses observasi seorang peneliti akan melakukan identifikasi terhadap sifat-sifat utama yang dimiliki oleh subjek yang akan diteliti. Proses ini dapat melibatkan proses penentuan definisi maupun observasi. Observasi sering sekali membutuhkan perhitungan atau pengukuran yang teliti.
Pengukuran dapat dilakukan di tempat-tempat tertentu misalnya seperti di laboratorium dan lain-lain. Proses pengukuran juga sering memerlukan peralatan misalnya seperti termometer jika akan mengukur suhu ataupun peralatan lainnya yang sesuai dengan objek yang diteliti. Lalu hasil dari pengukuran biasanya dimasukan kedalam sebuah tabel atau bisa juga digambarkan dalam bentuk grafik dan diproses dengan cara statistika. Di dalam pengukuran karya ilmiah biasanya akan disertai dengan estimasi (metode memperkirakan nilai dari suatu populasi dengan menggunakan nilai yang didapatkan dari sampel) ketidakpastian hasil dari pengukuran yang dilakukan. Dan ketidakpastian itu biasanya sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang-ulang dari kuantitas yang diukur.
2. Melakukan identifikasi masalah.
Perumusan masalah merupakan keharusan dalam metode ilmiah. Permasalahan dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, dengan menggunakan kalimat tanya. Dengan pertanyaan tersebut maka diharapkan dapat mempermudah orang untuk melakukan metode ilmiah, untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan, melakukan analisis terhadap data tersebut dan menyimpulkannya.
3. Menyatakan hipotesis.
Hipotesis dapat dikatakan sebagai suatu ide atau dugaan sementara penyelesaian permasalahan yang terdapat dalam penelitian ilmiah. Hipotesis sangat berguna untuk memungkinkan prediksi yang berdasarkan deduksi. Prediksi ini dapat meramalkan hasil dari eksperimen yang dilakukan. Dan hipotesis tersebut belum tentu diketahui akan kebenarannya.
4. Melakukan eksperimen.
Tujuan melakukan Eksperimen yaitu untuk menguji Hipotesis yang telah diajukan. Perhitungkanlah semua variabel yang ada, yaitu semua yang mempengaruhi eksperimen yang dilakukan. Hasil dari eksperimen akan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis. Hasil eksperimen dapat menyalahkan hipotesisi apabila hasilnya bertentangan dengan hipotesis. Melakukan pencatatan yang detail pada hasil eksperimen sangatlah penting, karena untuk membantu dalam laporan eksperimen dan memberikan bukti efektivitas serta keutuhan dari cara-cara yang dilakukan.
Terdapat 3 (tiga) variabel yang harus diperhatikan, yang diantaranya:
  • Variabel bebas, yaitu variabel yang dapat diubah-ubah secara bebas.
  • Variabel terikat, yaitu variabel yang diteliti.
  • Dan Variabel kontrol, yaitu variabel yang dipertahankan tetap saat melakukan eksperimen.
5. Menyimpulkan hasil dari eksperimen.
Seseorang yang melakukan metode ilmiah mungkin saja akan mengulangi langkah-langkah yang lebih awal karena pertimbangan-pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk membentuk kesimpulan yang menarik atau tepat dapat membuat seorang peneliti mempertimbangkan ulang subjek yang dipelajarinya. Karena ketidakberhasilan hipotesis dalam menghasilkan prediksi atau ramalan yang menarik dan teruji dapat membuat seorang peneliti mempertimbangkan hasilnya. Dapat juga membuat seorang peneliti mempertimbangkan ulang metode dari eksperimen bahkan hipotesis yang mendasarinya. Sering sekali eksperimen dalam metode ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat prediksi, karakterisasi didasarkan dari eksperimen yang dilakukan orang lain.
Kesimpulan ilmiah dapat dikatakan sebagai ringkasan dari hasil eksperimen yang dilakukan dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil yang didapatkan dari eksperimen dengan Hipotesis. Jika hasil dari eksperimen yang telah dilakukan tidak sesuai dengan hipotesis, maka lakukan hal-hal sebagai berikut ini:
  • Jangan mengubah hipotesisnya.
  • Jangan abaikan hasil dari eksperimen.
  • Berikanlah alasan-alasan yang logis atau masuk akal mengapa tidak bisa sesuai.
  • Berikanlah cara-cara yang mungkin dapat dilakukan selanjutnya, untuk menemukan penyebab dari ketidaksesuaian antara hasil ekperimennya dengan hipotesis.
  • Jika memang masih ada waktu, lakukan kebali eksperimen ataupun susun ulang kembali eksperimennya.
Kesimpulan harus berbentuk kalimat deklaratif atau kalimat yang bermaksud memberitakan yang ditulis secara singkat, jelas dan padat. Hindarilah menulis data-data yang tidak relevan dengan permasalahan yang diajukan.


Sumber :


Sabtu, 17 Maret 2018

#BelajarBarengYuk

03.49 0 Comments

Cara Membuat Bola-Bola Coklat



Bahan:
 ◦ 250 gr biskuit manis
 ◦ 100 gr gula halus
 ◦ 100 gr kacang almond
 ◦ 50 gr mentega cair
 ◦ 100 ml susu kental manis coklat
 ◦ Untuk toping, kalian bisa gunakan 200 gr dark cooking chocolate dan meises.

Cara membuat:
 ◦ Hancurkan biskuit manis hingga lembut.
 ◦ Kacang almond nya di panggang lalu cincang kasar.
 ◦ Campurkan semua bahan, lalu diaduk rata (kecuali toping).
 ◦ Ambil sedikit adonan lalu buat menyerupai bentuk bulat.
 ◦ Oh iya sambil pengerjaan adonan, dark chocolate nya dilelehkan ya. Kalau sudah meleleh, adonan yang sudah dibentuk menjadi bentuk bulat dicelupkan, lalu di gulingkan di atas meises.
 ◦ Hidangkan di piring/tempat lainnya.


 Selamat Mencoba😉






Kamis, 15 Maret 2018

#BelajarBarengYuk

23.38 0 Comments
Learning Germany Language



Assalamualaikum,
Halo lagi kawanku dimanapun kalian berada!😁 semoga kalian sehat selalu ya hehe.

Kali ini aku mau sedikit share aja nih sama kalian tentang pengenalan bahasa jerman. Oh iya, kalian penasaran gak sih kenapa tiba-tiba blog kali ini isinya tentang belajar bahasa jerman? Oke jadi singkat cerita nya aku tuh dari dulu tertarik banget buat pelajarin bahasa jerman. Soalnya kata temen-temen aku pas sma, bahasa jerman itu bahasa yang susah di benua eropa. Hmm, kalo kalian emang jago bahasa inggris, kemungkinan buat belajar bahasa jerman ga begitu susah ko:) hehe.

Aku cuma belajar belajar bahasa nya dari buku, dan suka searching di internet. Dan aku tuh dulu pas sma tertarik banget buat ngelanjutin pendidikan kuliah di jerman, makanya tuh dulu aku chat chat gitu kaka kelas aku yang di jerman, tapi.......dari segi biaya buat modal hidup kayaknya ga dulu deh hehehe, kasian orang tua:(


A. Oke deh gitu aja ah ceritanya haha, hmm kali ini aku bakal share kalian ilmu awal ya hehe. Biar kalian mudah memahami nya, aku kasih pembeda dari bahasa Indonesia-Inggris-Jerman ya. Selamat belajar!


Indonesia
Inggris
Jerman
Saya/aku
I
ich
Kamu
You
du
Mereka
They
Sie
Kita/kami
We
wir
Dia (perempuan)
She
sie
Dia (laki-laki)
He
er
Dia (neutral)
It
es


Lalu, bagaimana sih cara untuk memperkenalkan diri kita? Yup! Kita bisa menggunakan kalimat kalimat dibawah ini:

1.    Wie heißen Sie?
(siapa nama Anda?)
biasanya digunakan dalam bentuk formal atau bicara dengan orang yang lebih tua.

2.    Wie ist dein Name?
(siapa namamu?)
biasanya digunakan dalam bentuk yang tidak formal atau bicara dengan yang sebaya.

3.    Darf ich mich vorstellen?
(bolehkan saya memperkenalkan diri?)

Lalu kalimat kalimat di atas bisa dijawab dengan:

1.    Mein Name ist ...... (nama saya ......)
2.    ich bin ..... (saya .....)

Germany

B. Ungkapan untuk menyapa orang.

• Guten morgen = selamat pagi (mulai dari pagi hingga pukul 12.00)
• Guten tag = selamat siang (mulai dari pukul 12.00 hingga pukul 19.00)
• Guten abend = selamat malam (mulai dari pukul 19.00)


Mungkin isi blog ini cukup sampai situ dulu ya kawan kawan ku. Di lain blog aku akan ngasih kalian lanjutan dari pembelajaran ini. Semoga ilmu yang sedikit ini membawa berkah yang banyak. Auf Wiedersehen!!!!🙂

Rabu, 14 Maret 2018

#CurhatPengalaman

06.18 0 Comments

Rindu......



Assalamualaikum, ih udah lama ya ga ngepost blog. sekalinya ngepost malah tugas hihi, kali ini ngga ko guyss.
Isii blog kali ini ialaah..... jeng jeng jeeeng. Yup! Seperti judulnya, Rindu! Rindu siapa ya kira kira hehehe. Rindu pacar? mantan? gebetan? atau mantan gebetan? Haha, salah semua.
Mau nyoba nebak lagi gak nih? hehe. Oke deh cukup, dikasih tau aja ya dari pada penasaran (hmm padahal mah gaada yang penasaran sama hidup saya ya haha)

Oke, i miss basketball really so much. Yup, basket adalah olahraga yang sangat sangat sangat saya suka. Meskipun saya ga jago jago banget ya seperti pemain NBA gitu haha. Rindu dengan tim, terutama rindu sama pelatihnya mungkin ya HAHAHA (just kidding).

Mau cerita singkat aja sih pengalaman saya tentang basket. Jadi dulu saya gasuka banget deh sama basket, dikarenakan saat saya duduk dibangku SD kelas 5 atau 6 (lupa), sempat ada kejadian yang bikin saya gasuka basket gitu deh hehe. Jadi ceritanya dulu pelajaran olahraga kita mainin permainan bola basket, nah anak anak kelas disuruh bapa guru untuk melingkar di lapangan, jadi kita kaya passing gitu ke temen temen, ya bahasa gampang nya mah ngoper ngoper bola lah ya ke temen-temen di dalam lingkaran itu. Singkat cerita, disaat teman saya mau ngoper bola itu ke saya, saya lagi ga siap gitu deh, eh dia udah keburu ngoper bola ke saya, uuuh alhasil jari manis kanan saya kepletek kenceng gitu. Kepletek bahasa bagus nya apa yaa, pokonya kecetut gitu deh hahaha. Langsung deh jari saya di pijet gitu sama guru olahraga saya, dan btw sampe sekarang jari manis saya gabisa di pletekin lagi loh hehee.

Naahh, lama kelamaan kenapa yaa SMP, SMA, temen-temen saya join tim basket. Dan disitu saya malah jadi penasaran dan mencoba buat ga benci basket. Alhasil saya SMA masuk tim basket sekolah saya, nama nya AMBT (Al-Muslim Basketball Team), jadi kalo nemu AMBT berarti itu dari sekolah saya ya hehehehe. Yaudah deh jadinya malah sayaa ketagihan buat basket, basket, dan basket.

Dan yang saya paling rindukan ialah dimana saat mau lomba huhu, udah bikin tegang, latihan nya makin ketat, duh dulu mah bawaannya up (nyerah) lah yaa. Tapi saya kuat kok menempuh semuanya hahaha:) (sok kuat sih sebenernya mah).

Yaaa gitu deh ya, semenjak saya kuliah saya ga join buat tim basket kampus saya. Soalnya basket kampus saya tuh ada di kampus D Gunadarma yang letaknya ada di Depok sana. Sementara saya di Kalimalang huhu jauh:( , udah gitu latihan nya malem. 

Mau kasih 1 nih foto tim kesayangan akuu hehe, kenapa cuma 1? Karna foto-foto yang lainnya di hp yang lama dan itu rusak:(. I just have one, dan ini pun foto yang pernah aku post di instagram aku sendiri. Yaudahlah ya:(, intinya aku rindu baset, dan tim sukses ku