Sabtu, 17 Oktober 2020

Contoh Sistem

09.49 0 Comments
Aplikasi : Sistem barcode untuk pembayaran pembelanjaan.
Tujuan : Mengurangi adanya kemungkinan “tindakan kembalian” sehingga lebih efisien. 
Batasan : Aplikasi pada pembagian pembayaran.
Kontrol : CPU (control processing unit) mengendalikan pembayaran pada saat transaksi.
Input : Memasukkan data-data seperti pembayaran, dengan harga-harga barang.
Proses : Mentransfer uang digital milik konsumen ke produsen sesuai dengan harga yang tertera. 
Output : Struk pembayaran.
Umpan balik : Pembaharuan program.

1.


Aplikasi : “Sistem absensi karyawan menggunakan fingerprint pada sebuah perusahaan”

Tujuan : Agar absensi lebih akurat dalam absensi serta mengurangi pemakaian kertas di dalamnya.

Batasan : Aplikasi pada bagian karyawan produksi dan staff 

Kontrol : CPU (Control Processing Unit) mengendalikan operasi dalam mengabsensi karyawan produksi dan juga staff

Input : Memasukan data absensi karyawan produksi serta staff 

Proses : Memproses semua data yang masuk untuk di jadikan informasi yang di btuhkan oleh pihak manajemen

Output : File 

Umpan balik : Perbaikan progam dan pembaharuan data 



Aplikasi : Tes inventori (Edward Personal Preference Schedule) yang sudah berbasis komputer

Tujuan : Mengurangi pemakaian kertas, efisiensi waktu pengerjaan

Batasan : Hanya menyediakan hasil tes tanpa interpretasi lebih lanjut

Kontrol : Database management system yang akan mengontrol data yang masuk

Input : Pilihan jawaban dari testee 

Proses : Mengolah jawaban testee (self-report) dari masing-masing aitem untuk menyediakan informasi hasil tes

Output : Data hasil tes

Umpan balik : Pembaharuan software




Nama anggota:

1. Elena Shyfadwianti (16517495)

2. Ineke Putri Dwi Ade Pratiwi (12517923)

3. Marselia Nindia Cahyani (13517474)

Sabtu, 10 Oktober 2020

Definisi Sistem

06.51 0 Comments

 

 Definisi sistem menurut para ahli

1.      Menurut Fat (dalam Hutahaean, 2014) pengertian sistem adalah sebagai berikut: “sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.”

2.      Menurut Indrajit (dalam Hutahaean, 2014) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.

3.      Sistem menurut Jogianto (dalam Hutahaean, 2014) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu obyek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

4.      Menurut Murdick, R. G. (dalam Hutahaean, 2014), suatu sistem adalah seperagkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.

5.      Menurut Jerry FutzGerald (dalam Hutahaean, 2014), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul Bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelsaikan suatu sasaran tertentu.

6.      Menurut Davis, G. B (dalam Hutahaean, 2014), sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.

7.      Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo (dalam Hutahaean, 2014), “suatu sistem adalah sekumpulan obyek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap obyek dan hubungan antara ciri tiap obyek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.”

8.      Menurut Lani Sidharta (dalam Hutahaean, 2014), “sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubunganyang secara bersama-sama mencapai tujuan-tujuan yang sama.”

9.      Menurut Anggraeni (2017) sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan.

10.  Menurut Kadir (dalam Hidayat, 2019), sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

11.  Menurut Hidayat (2019), sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang berarti sebuah kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

     Dari beberapa definisi sistem menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sistem adalah gabungan dari komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan berhubungan dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan beroperasi secara bersamaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang fungsional.

 

Anggraeni, E. Y., dan Irviani, R. (2017). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Hidayat, F. (2019). Konsep dasar sistem informasi kesehatan. Yogyakarta: Deepublish.

Hutahean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.


Nama Anggota Kelompok

1. Elena Shyfadwianti (16517495)

2. Ineke Putri Dwi Ade Pratiwi (12517923)

3. Marselia Nindia Cahyani (13517474)


Minggu, 30 Juni 2019

The Basic Psychological Features of Cyberspace

21.02 0 Comments
Dunia virtual sedikit berbeda dengan dunia nyata. Digitalisasi orang-orang, hubungan, dan kelompok telah melonggarkan batasan-batasan tentang bagaimana dan kapan manusia berinteraksi. Berikut ini adalah beberapa ciri psikologis di cyberspace yang membentuk bagaimana orang-orang bertindak di dunia sosial yang baru ini. Bagaimana orang-orang bertindak di cyberspace akan selalu menjadi interaksi yang kompleks di antara sepuluh ciri psikologis di cyberspace dan karakteristik individu.

1.     Reduced Sensations
2.     Texting
3.     Identity Flexibility
4.     Altered Perceptions
5.     Equalized Status
6.     Transcended Status
7.     Temporal Flexibility
8.     Social Multiplicity
9.     Recordability
10.  Media Disruption

Dalam poin equalized status yang dimaksud adalah bahwa dalam banyak kasus, semua orang di internet mempunyai kesempatan yang sama untuk menyuarakan diri mereka. Semua orang—tidak melihat status, kekayaan, ras, gender, dan lain-lain—memulai dari tingkat permainan yang sama. beberapa orang menyebutnya “net democracy”. Meskipun status seseorang di dunia luar pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan seseorang di dunia maya, ada beberapa kebenaran pada net democracy ideal. Hal yang menentukan pengaruh anda pada orang lain adalah keterampilan anda dalam berkomunikasi (termasuk keterampilan menulis), kegigihan anda, kualitas ide-ide anda, dan pengetahuan teknis anda.



Artikel ini adalah terjemahan dari Suler, J. (2002). The basic psychological features of cyberspace. In The Psychology of Cyberspace, http://www-usr.rider.edu/~suler/psycyber/basicfeat.html (article orig. pub. 1996)

Senin, 29 April 2019

Identity Management in Cyberspace

05.01 0 Comments
a.      Pengertian identitas
Menurut Burke dkk (2003) Konsep identitas telah menjadi mana-mana dalam ilmu sosial dan perilaku dalam beberapa tahun terakhir, melintasi disiplin ilmu dari psikoanalisis dan psikologi ke ilmu politik dan sosiologi. Namun, setiap disiplin ilmu ini memiliki satu atau lebih konseptualisasi identitas yang membuat wacana bersama menjadi sulit.
Dalam konteks ini, istilah identitas hampir identik dengan kategori sosial, dan semua orang yang termasuk kategori sosial diasumsikan memiliki identitas yang sama. di sini, istilah identitas digunakan untuk menunjukkan suatu kelompok dengan motivasi yang mementingkan diri sendiri dan digunakan dalam cara yang sama seperti diskusi Harisson White (1992) tentang identitas dan kontrol di mana identitas dipandang sebagai kekuatan yang terorganisir dan koheren.

b.      Pengertian manajemen
Menurut Fuad dan Christin (2006) manajemen merupakan suatu proses yang melibatkan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Dari pengertian tersebut dijumpai adanya aktivitas-aktivitas khusus dalam manajemen yang merupakan suatu proses untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

c.       Pengertian identitas manajemen
Menurut Thampi dkk (2014) manajemen identitas adalah proses mengidentifikasi dan mengelola entitas secara unik dalam konteks lokal atau global. biasanya, istilah identitas mendefinisikan individu atau entitas. identitas digital adalah kombinasi dari informasi identitas, kredensial, dan sekumpulan atribut yang terkait dengan entitas tertentu. teknik manajemen akses mendefinisikan aturan tertentu pada identitas ini untuk memberikan akses ke sumber daya atau aplikasi. dengan demikian, manajemen identitas dan akses adalah penyatuan IDM dan teknik manajemen akses, menggambarkan serangkaian proses, teknik, dan kebijakan untuk mengelola identitas digital dan mengatur identitas ini tentang cara mengakses sumber daya yang sahentitas dapat memiliki banyak identitas saat bekerja di berbagai sistem atau dalam peran yang berbeda. hari ini, dengan maraknya situs web jejaring sosial seperti facebook, google plus, dan linkedln, pengguna dapat membuat akun online tanpa batas dengan menggunakan informasi identitas palsu yang sah. jejaring sosial memungkinkan para pengguna ini untuk mewakili diri mereka sendiri dalam sebanyak mungkin avatar. dalam situasi ini, bagaimana bisa memastikan keabsahan identitas saat berhadapan secara online? jawaban untuk pertanyaan ini adalah manajemen identitas online (OIM), yang menyediakan serangkaian metode untuk menghasilkan informasi identitas unik dan mengelolanya di internet.
Menurut Nurudin (2005) bisa di katakan bahwa saat ini umat manusia telah sampai pada sebuah penjelajahan global, sebuah petualangan jagat raya maya yang melampaui realitas. Fenomena itu bisa disebut dengan (hyperreality) atau sebuah realitas (virtual reality). Masyarakat kita juga telah memasuki dunia baru itu. bahkan dunia ketiga pun tidak lepas dari pengaruh perkembangan global tersebut. Karl R. Popper secara dramatis menyebutnya sebagai dunia yang serba mungkin, tidak terbatas, yang di dalamnya mengandung sense of possibility tersembunyi. Dalam dunia itu, apapun yang dapat dilakukan dan tidak dapat di lakukan pada dunia realitas sebelumnya bisa dilakukan, bahkan, lebih dari itu. itulah dunia Cyberspace yang sedang menggejala.
Dunia cyberspace sebagai bagian dari “Era baru digital” mampu menciptakan komunitas manusia yang nantinya “terhindar” dari keterbatasan dirinya dalam menangap realita yang ada. Dengan kata lain, penangkapan manusia terhadap realitas yang  pada dasarnya dibatasi oleh ruang dan waktu, ketika setiap orang tidak dapat mengalami dua realitas  yang berbeda dalam ruang dan waktu secara stimulan dan dalam waktu yang bersamaan. Sekedar contoh, sebelumnya kita tidak bisa hidup di indonesia dan amerika secara bersamaan atau hidup pada zaman purba dan zaman modern secara stimultan, namun dengan kecanggihan simulasi teknologi internet, keterbatasan tidak lagi menjadi masalah bererti.
Salah satu hal menarik tentang internet adalah kesempatan jika menawarkan orang untuk menampilkan diri dalam berbagai cara yang berbeda. Kamu dapat mengubah gaya menjadi sedikit atau lebih berbeda dari dunia nyata. Selain gaya, kamu juga dapat mengubah usia, riwayat, kepribadian, penampilan fisik bahkan jenis kelamin. Username yang kamu gunakan, aktivitas yang kamu bagikan tentang dirimu, dan informasi yang disajikan bisa di kelola sesuai dengan keinginanmu di dunia maya.

d.      Jenis-Jenis Manajemen Identitas Di Internet
            Menurut Suler, ada lima jenis manajemen identitas yang biasanya digunakan di internet, yaitu:
1.        Level of Dissociation and Integration
Identitas seseorang yang memainkan banyak peran dalam hidup, seperti sebagai anak, orang tua, pelajar, karyawan, tetangga dan teman.
2.        Positive and Negative
Komponen berbeda dari siapa yang dapat dikategorikan sebagai salah satu dari keduanya positif atau negative. Sebagian besar waktu kita akan mengkritik untuk menyakiti  orang lain dan memuji orang lain dengan akun palsu.
3.        Level of Fantasy or Reality
Dalam grup di dunia maya mendorong atau bahkan mengharuskan kita untuk berpura-pura. Kita tidak punya pilihan lain selain memakai profil picture yang mewakili kepribadian kita. Misalnya, seorang perempuan menggunakan profil Barbie untuk menunjukan identitasnya. Dalam beberapa grup online—contohnya dalam profesional email list kamu diharapkan untuk merepresentasikan dirimu yang sebenaranya. Kamu tidak berpura–pura untuk menjadi seseorang yang bukan kamu. Sedangkan grup lainnya di internet menganjurkan atau bahkan meminta kamu untuk menampilkan persona yang imajiner, seperti di dunia fantasi MOOs, MUDs, dan lingkungan permainan lainnya.
Di komunitas avatar kamu tidak punya pilihan lain selain harus memakai persona imajinatif untuk merepresentasikan dirimu. Banyak lingkungan yang berada di antara realita dan fantasi. Kamu bisa berpura-pura menjadi seseorang yang sama sekali bukan kamu atau kamu bisa mengubah beberapa aspek dari diri kamu seperti nama, pekerjaan, atau fitur fisik kamu selagi menahan karakteristik aslimu. Tidak akan ada orang yang tahu, terutama di lingkungan yang berbasis teks.
Faktanya, kamu tidak tahu dengan pasti apakah orang lain mengubah identitasnya atau seberapa banyak orang yang mengubah identitas mereka. Kemampuan untuk mengubah diri ini biasanya bersamaan dengan disosiasi (pemisahan diri) dan valensi. Bagian-bagian positif dan negatif yang tersembunyi dari seseorang mungkin akan terekspresikan di identitas imajiner yang ada di dunia online tersebut. Isu yang sering muncul dari identitas real vs fantasy ini: “yang manakah identitas kamu yang sebenarnya?”
Kita biasanya mengasumsikan bahwa itu pasti adalah diri yang kamu representasikan kepada orang lain dan secara sadar kamu alami di kehidupan sehari–hari. Tetapi apakah itu diri kamu yang sebenarnya?
Banyak orang berkeliling di kehidupan nyata mereka memasang topeng yang cukup berbeda dengan bagaimana mereka berpikir dan mereka rasakan di dalam hati mereka. Setiap saat orang-orang menemukan aspek-aspek dari kepribadian mereka yang mereka tidak pernah ketahui sebelumnya.
Sebagaimana klinisi psikoanalisis tahu dengan baik bahwa mimpi–mimpi dan fantasi–fantasi kita sering memunculkan aspek–aspek tersembunyi dari apa yang kita butuhkan atau yang kita harapkan. Jika orang- orang memutuskan untuk tidak menggunakan persona di kehidupan nyata mereka dan membawa ke kehidupan nyata identitas tersembunyi dan khayalan mereka yang mereka gunakan di internet, mungkinkah dibeberapa kemungkinan identitas atau diri mereka lebih “asli”?.
4.        Level of Conscious Awareness and Control
Bagaimana kita memutuskan untuk menghadirkan diri kita di dunia maya. Kita tidak selalu sadar bagaimana kita memisahkan bagian dari identitas kita dari dunia maya dengan dunia nyata.
5.        The Media Chosen
Kami mengekspresikan identitas berbeda dengan identitas yang sesungguhnya di dunia nyata dalam media yang dipilih.



Daftar pustaka
Burke, J. Peter., Ownes, J. Timothy,. Serpe, T. Richard & Thoits, A. Peggy. (2003). Advance in identity theory and research. New York : Kluwer Academic / Plenum Publishers.
Fuad, M., Christin, H., Nurlela., Sugiarto & Paulus. (2006). Pengantar bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.
Nurudin. (2005). Matinya dunia chyberspace: kritik humanis mark slouka terhadap jagat maya. Yogyakarta : PT Lkis Pelangi Aksara Yogyakarta.
Suler, J. R. (2002). Identity management in cyberspace. Journal of Applied Psychoanalytic vol. 4 (4), 455—459.
Thampi, M. Sabu., Bhargava Bharat & Atrey K. Pradeep. (2014). Managing trust in cyabersapce. New York : CRC Press.

Minggu, 21 April 2019

INTERNET

09.11 0 Comments



INTERNET


Definisi

Menurut Ramadhan (2005) internet adalah singkatan dari interconnected networks. Internet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia.
Berbagai jenis komputer dengan spesifikasi yang berbeda-beda dapat saling berkomunikasi melalui internet. Beberapa bentuk jaringan yang berbeda-beda dapat saling bertukar informasi dan data melalui internet menggunakan seperangkat aturan yang disebut protokol TCP/IP.
Untuk membedakan setiap komputer yang terhubung ke internet maka digunakan sebuah identitas tertentu yang disebut alamat IP (IP Adress). Alamat IP merupakan kombinasi angka-angka yang menunjukkan identitas sbeuah komputer atau jaringan di internet. Contoh alamat IP: 202.155.2.111.

Sejarah

Menurut Ramadhan (2005) dan Maryono dan Istiana (2008) sejarah lahirnya internet adalah sebagai berikut:
o   Pada tahun 1960-an Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui Advanced Research Project Agency (ARPA) merintis sebuah sistem jaringan ARPANET. ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) yang menghubungkan para peneliti dalam bidang sains dan Pendidikan di Amerika Serikat dan merupakan cikal bakal dari internet.
o   Pada akhir tahun 1969, ARPANET berhasil membangun jaringan komputer pertama antara University of California, Los Angeles dan Stanford Research Institute. Kemudian, menyusul University of Utah dan University of California.
o   Pada tahun 1980-an, internet mulai digunakan secara terbatas untuk menghubungkan beberapa universitas terkemuka di Amerika Serikat.
o   Protokol standar TCP/IP mulai diperkenalkan pada tahun 1982.
o   Pada tahun 1984 diperkenalkan Domain Name System (DNS) sebagai sebuah sistem yang berguna untuk mengidentifikasi badan atau institusi yang mengelola host (komputer server yang mengelola dokumen Web). Pada saat itu terdapat enam domain utama, ayitu edu (education), mil (military), com (commercial), org (organization), dan net (network resources).

o   National Science Foundation Network (NSFNET) dibangun pada thaun 1986 dan mulai menggantikan peran ARPANET sebagai jaringan riser di Amerika Serikat. Beberapa jaringan internasional di berbagai negara mulai dibangun dan dihubungkan dengan NSFNET.

o   Pada tahun 1988, Robert Morris menciptakan Internet worm, yaitu sejenis program virus Internet yang dapat menggadakan diri di Internet sehingga membebani kerja komputer host. Pada tahun itu juga ditemukan program Internet Relay Chat oleh Jarkko Oikarinem, yaitu sebuah program yang memungkinkan komunikasi dengan teks (sekarang dikenal sebagai program chatting).

o   Pada tahun 1989, Tim Barners Lee dari Inggris berhasil menemukan sistem yang memungkinkan para ilmuwan saling berbagi dokumen (cikal bakal Web) dengan menggunakan teknik hyperlink. Sebuah bentuk teks yang memiliki link dan berfungsi membawa pengguna kepada dokumen lain.

o   ARPANET dibubarkan pada tahun 1990. Namun internet tetap terus berkembang hingga sekarang. Awalnya informasi yang bisa diperoleh melalui internet hanyalah informasi berbasis teks. Pada tahun yang sama, layanan berbasis tampilan grafis yaitu World Wide Web (WWW) mulai dikembangkan oleh CERN.

o   Pada tahun 1993, InterNIC didirikan oleh NSF (organisasi riset Amerika) untuk menyediakan layanan Internet.
Jenis Layanan
Dikelola Oleh
Pendaftaran domain
Network Solutions Inc.
Layanan directory dan database
AT&T
Layanan informasi
General Atomics/CERFnet

o   Sekitar tahun 1994, internet mulai digunakan di Indonesia.



Kegunaan

Menurut Maryono dan Istiana (2008), internet memiliki berbagai manfaat sebagai berikut:

1.        Sarana informasi
2.        Sarana kegiatan bisnis
3.        Sarana komunikasi
4.        Sarana Pendidikan
5.        Sarana hiburan

Bagaimana data beredar di Internet?

Menurut Shelly dan Vermaat (2008) komputer-komputer yang terhubung ke Internet bekerja sama untuk mentransfer data dan informasi di sleuruh dunia. Beberapa media transmisi utama mentransfer sebagian besar lalu lintas data di Internet. Pembawa data jaringan yang besar ini disebut Bersama-sama sebagai backbone Internet. Di Amerika Serikat, media transmisi yang menyusun backbone Internet bertukar data pada beberapa kota besar di negara tersebut. Artinya, media transmisi tersebut mentransfer data dari satu jaringan ke jaringan berikutnya hingga data itu tiba di tempat tujuannya.


Daftar Pustaka

Maryono. Y., & Istiana. P. B. (2008). Teknologi informasi dan komunikasi smp kelas ix. Jakarta: Quadra
Shelly. B. G., & Vermaat. E. M. (2009. Discovering computers: fundamentals, fifth edition. USA: Course Technology.
Ramadhan. A. (2005). Seri pelajaran komputer internet dan aplikasinya. Jakarta: Elex Media Komputindo