Sabtu, 09 Desember 2017

Manusia dan Penderitaan

BULLYING



Aduh, ngomongin tentang bullying itu rasanya sedih gimana gitu, efek dari bullying itu sangat besar loh buat kehidupan orang lain. Meskipun ada beberapa orang yang di bully bisa sabar dan berusaha itu gak peduliin tindakan/omongan orang lain, tapi tetep aja tindakan bullying menurut saya sangat sangat sangat sangat JAHAT (aduh nulis sangat nya sampai banyak gini kan). Mungkin dari kalian gak sadar kalau perbuatan kalian sudah termaksud kategori bullying. Maka disini saya akan beritahu definisi bullying itu apa.

Bullying sendiri berasal dari bahasa inggris yang artinya menggertak. Secara terminologi, bullying adalah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki perilaku dominan lebih kuat kepada seseorang yang lebih lemah dengan cara menggertak, atau menciptakan suasana tidak nyaman bagi korban secara terus menerus sehingga korban merasa paranoid terhadap seseorang yang menggertaknya. Jadi bullying tidak semerta-merta hanya menggertak, tapi menciptakan suasana yang tidak nyaman secara berulang-ulang pada korban.

Sudah tau kan? Hehehe. Jadi gimana? Kalian yang ‘merasa’ pernah bully temen kalian sendiri/seseorang yang lebih muda dari kalian/bahkan yang lebih tua dari kalian, pernah gak sih saat kalian nge-bully orang, kalian memikirkan perasaan orang yang kalian bully? Atau pernah gak sih terlintas dalam pikiran kalian “kalau gue jadi dia gimana ya, pasti gue sedih bgt” ? Atau kalian yang pernah mem-bully pernah berfikir gak dampak dari pembullyan itu sendiri apa? Bullying itu sangat berdampak lho buat yang membully maupun yang terbully. Apa aja sih dampaknya?

Dampak negatif dari orang yang terbully antara lain:

  • ·         Munculnya berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur. Masalah ini mungkin akan terbawa hingga dewasa.
  • ·         Keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan ketegangan otot.
  • ·         Rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah
  • ·         Penurunan semangat belajar dan prestasi akademis
  • ·         Dalam kasus yang cukup langka, anak-anak korban bullying mungkin akan menunjukkan sifat kekerasan.
Dampak positive dari orang yang terbully yaitu:

  • ·         Lebih kuat dan tegar dalam menghadapi suatu masalah
  • ·         Termotivasi untuk menunjukkan potensi mereka agar tidak lagi direndahkan
  • ·         Terdorong untuk berintrospeksi diri
Dampak dari orang yang membully diantaranya:

  • ·         Berperilaku kasar/abusif
  • ·         Melakukan kriminalitas
  • ·         Terlibat dalam vandalisme
  • ·         Menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol
  • ·         Terlibat dalam pergaulan bebas
Dampak bagi orang-orang yang menyaksikan pembullyian adalah:

  • ·         Merasa tidak aman berada di lingkungan sekolah/lainnya
  • ·         Mengalami berbagai masalah mental, seperti depresi dan kegelisahan
  • ·         Menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol.

Hayooo, banyak sekali kan dampaknya? Yaa meskipun ada dampak positive nya, tapi perlu di ingat yaa kawan-kawan ku yang ku sayangi, dari skala 1-10, pasti hanya 1 sampai 2 yang bisa nerima bullying dengan positive, sisanya? Jadi, mulai sekarang dari pada kita bully membully, lebih baik saling silahturahmi aja. Silahturahmi itu enak lho, ngomongin baik-baik, jadi gak ada perselisihan. Dan disini saya mau ngasih contoh kasus bullying yang masih hangat hehehe. Di simak yuk, dan kita ambil hikmah nya biar kejadian ini gak terjadi lagi di kehidupan masyarakat.

Pagi itu, waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB di Jalan Kemenyan, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Muhammad Farhan (19) sudah siap dengan kemeja putih dan celana bahan warna hitam untuk mengikuti ujian di tempatnya menempuh pendidikan tinggi, Universitas Gunadarma, Depok.

Sekilas Farhan memang terlihat sama dengan mahasiswa lainnya, akan tetapi dia merupakan salah satu anak yang memiliki keistimewaan atau biasa dikenal sebagai anak berkebutuhan khusus. Nama Farhan pun belakangan ini menjadi sebuah pembicaraan hangat di masyarakat lantaran perundungan atau bullying yang diterimanya dari rekan sekelas.

Perundungan yang dialami Farhan menjadi viral lantaran unggahan video yang menyebar di dunia maya. Dalam video itu terlihat beberapa mahasiswa yang menarik-narik tas pria kelahiran 1 April tersebut. Sejumlah mahasiswa pun terlihat mentertawakan kejadian tersebut.

Ketika dimintai keterangan soal kasus yang dialaminya, Farhan yang saat ini sudah semester tiga mengaku dirinya sudah menerima perundungan sejak semester satu. Berbagai bullying yang diterimanya seperti tas yang ditarik-tarik, pintu kelas yang dikunci sehingga dia tidak bisa keluar kelas pada saat pulang kuliah hingga motor yang kadang dikendarainya dipreteli.

Penggemar grup vokal JKT 48 itu mengaku, sejak semester satu perundungan selalu dilakukan oleh pelaku yang sama. Sesekali dirinya pun melawan tetapi hal tersebut seolah tidak berdampak karena mereka masih melakukan hal yang sama berulang-ulang.

Saat kejadian yang menyebar luas itu, Farhan mengatakan, dirinya dikurung terlbih dahulu dalam ruang kelas. Dia tidak sendiri karena masih banyak mahasiswa lainnya yang juga belum keluar kelas. Setelah pintu kelas dibuka, perundungan tidak berhenti.
“Itu sore baru pulang kuliah, pas mau buru-buru pulang ditahan pintu kelas. Tidak hanya saya yang di dalam kelas, tapi ada yang lain mereka juga mau keluar kelas. Tiba-tiba pintu sudah bisa dibuka, saya keluar,” ujarnya.

“Eh tapi dia (pelaku) malah menunggu saya di depan kelas. Pas saya keluar, tas saya ditarik. Saya langsung balas memukul terus saya langsung lempar dengan tong sampah,” ucapnya kemudian.
Ada tiga pelaku utama yang melakukan perundungan terhadap Farhan, yakni AA, YLL dan HN. Peran AA sebagai penarik tas sedangkan YLL berperan sebagai perekam video. HN yang diketahui sebagai ketua kelas yang ikut mem-bully juga mengucapkan kata-kata tidak pantas. Bahkan dia sempat meminta untuk melakukan tindakan fisik terhadap Farhan.

Awalnya, Farhan tidak mengetahui jika aksi tersebut direkam dalam video. Dia mengetahui video itu saat melihat YLL mengunggahnya di aplikasi Line.

Farhan mengaku, dirinya merasa tersakiti dengan perundungan yang diterimanya. “Ya kalau mereka anggapnya bercandaan tapi saya tidak mau. Itu (perundungan) diulangi terus dan tidak berhenti bullying saya. Banyak (pelakunya) dari semester satu, nggak itu saja orangnya,” tuturnya.

Usai perundungan itu menjadi viral, Farhan mengatakan, para pelaku menghampirinya ke kediamannya. Mereka meminta maaf kepada Farhan. “Kemarin mereka datang ke rumah saya termasuk yang upload video itu. Orang tua mereka juga dipanggil oleh Pak Irwan Bastian (Wakil Rektor Tiga Universitas Gunadarma). Saya hanya ingin belajar, lulus dan bekerja, hanya itu,” ucapnya kemudian.
Dia juga mengatakan tidak ada perubahan dari teman-temannya di kampus. Farhan juga tetap beraktifitas seperti biasa. Bahkan, teman-temannya seolah-olah cuek dengan video yang beredar.

Farhan mengaku, selama ini dirinya juga sering ditolong oleh teman-temannya saat menjadi korban perundungan. “Banyak juga yang bantuin saya, terutama yang perempuan. Mereka melindungi saya, menasehati yang membully saya,” ucapnya.

Meski demikian, Farhan mengatakan, bullying tidak mempengaruhinya dalam menuntut ilmu di jurusan Sistem Informatika. Meski dibully sejak semester satu tetapi dia dapat belajar seperti biasa. “Tidak berpengaruh ke nilai, saya tetap belajar seperti biasa. IPK saya juga kemarin ini 3,7,” ucapnya.


Udah kebayang kan gimana perasaan dari orang yang terbully tersebut? Pernah bayangin gak kalau kita di posisi dia, apakah kita mau berada di posisi tersebut? Tentu saja tidak.

Lalu apasih penyebab/faktor dari tindakan bullying disekitaran masyarakat bisa terjadi? Faktor nya ialah:

  1. a.       Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor penyebab yang berasal dari dalam diri pelaku, misalnya faktor psikologis. Gangguan psikologis seperti gangguankepribadian ataupun gangguan emosi bisa disebabkan karena berbagaimasalah yang dihadapi oleh seorang anak. Selain itu, lingkungan keluarga juga mempengaruhi perilaku bullying. Bully biasanya berasal dari keluarga yang memperlakukan mereka dengan kasar.

  1. b.      Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang memicu terjadinya bullying ada bermacam-macam, seperti contohnya pengaruh lingkungan (teman sebaya), keluarga yangkurang harmonis, faktor ekonomi keluarga, dan acara televisi yang kurang mendidik serta kecanggihan teknologi pada era globalisasi ini yang sangat mungkin memicu terjadinya cyber bullying. Alasan yang paling jelas mengapa seseorang menjadi pelaku bullying adalah bahwa pelaku bullying merasakan kepuasan apabila ia “berkuasa” di kalangan teman sebayanya. Selain itu, tawa teman-temansekelompoknya saat ia mempermainkan sang korban memberikan penguatan terhadap perilaku bullying nya.


Dan perlu kita pahamin juga bahwa tindakan bullying tidak hanyak pukul-memukul, ejek-mengejek tetapi juga hal-hal seperti dibawah ini:

  1. 1.      Bullying secara fisik
Seperti namanya, bullying ini memang mengedepankan tindakan fisik demi menindas korbannya dan memeroleh kekuasaan atas korban tersebut. Sang pelaku akan merasa lebih kuat, berkuasa, dan agresif.

  1. 2.      Bullying secara verbal
Jika poin pertama mengandalkan kekuatan dan siksaan fisik, maka yang satu ini cenderung menggunakan kata-kata sebagai senjatanya.Tujuannya sendiri untuk menyakiti, meremehkan, dan merendahkan derajat seseorang. Salah-satu korban yang paling sering mengalami bullying ini adalah mereka yang berkebutuhan khusus.

  1. 3.      Agresi Relasional atau Bullying secara relasional
Bullying yang satu ini cenderung licik dan licin, sehingga seringkali tak terendus oleh orang dewasa seperti guru atau orang tua. Jadi para pelakunya menerapkan yang namanya manipulasi sosial, di mana mereka mensabotase emosi dan kedudukan sosial korbannya. Mereka tak segan untuk mereka-reka cerita, memfitnah, “menusuk dari belakang”, dan mencabut ketenangan seseorang.

  1. 4.      Cyber bullying
Para netter akan melecehkan, mempermalukan, menguntit berlebihan, bahkan melancarkan intimidasi. Misalnya dengan memposting tulisan atau gambar yang menciderai perasaan, keselamatan, dan kehormatan seseorang.

  1. 5.      Bullying seksual
Bullying selanjutnya merupakan bentuk pelecehan seksual yang biasanya terjadi secara berulang-ulang, dan meninggalkan dampak yang cukup mengancam. Contohnya seperti memberikan komentar kotor terkait tubuh seseorang, menatap dengan tatapan mesum, menyebut seseorang sebagai pelacur, meraba area yang tidak seharusnya, bahkan sampai melakukan pelecehan.

  1. 6.      Bulying prejudice atau prasangka
Selanjutnya merupakan bullying yang didasari oleh prasangka terhadap orang yang memiliki perbedaan dari yang lain. Misalnya terkait ras, orientasi seksual, dan juga agama.


Lalu bagaimana sih solusi dari tindakan kita sebagai warga negara yang baik dan peran negara dalam mengatasi kasus bully yang terjadi?

Dari peran negara sendiri sebenarnya cara menyikapinya sudah baik, seperti adanya lembaga atau forum-forum untuk memberantas kasus bullying. Kalau dari kita sendiri cara menyikapinya diantaranya mau didengar dan mau mendengar, maksudnya ialah kita adalah makhluk sosial, dan dari kita pasti memiliki problematika tersendiri dan tidak mungkin kita menyelesaikan apapun sendirian, jadi kita bisa mencurahkan kejadian hal yang tidak enak pada diri kita ke orang lain dan orang lain pun bisa mencurahkan hal yang sama. Kita pun bisa memberi masukan-masukan positive terhadap orang-orang yang hobi membully, dan yang paling penting adalah kita jangan sampai melakukan hal yang sama. Kebencian tidak harus dibalas dengan kebencian juga, karna itu bukan hal yang baik dalam menyelesaikan masalah. Dan peran orang tua juga sangatlah penting untuk mendidik anak, memberikan kasih sayang yang cukup, dan memberikan lingkungan yang aman bagi anak.




Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar