Jumat, 13 Oktober 2017

Hubungan lmu Budaya Dasar dengan Psikologi

Haloo gengs,  kali ini gue mau ngebahas tentang hubungan ilmu budaya dasar dengan psikologi, semoga bermanfaat ya bagi kalian yang membaca hehe.

Pengertian ilmu
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Pengertian budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Pengertian dasar
Dasar adalah suatu awalan atau permulaan dari semuannya, ilmu dasar berarti ilmu yang di pelajari adalah awal dari sebuah pelajaran dan pelajaran itu akan berkembang yang disebut pengembangan dasar.

Jadi ilmu budaya dasar itu adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.


Pengertian Psikologi
Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani (Psyche) yang berarti “jiwa” dan (Logos) yang artinya “ilmu”. Dengan demikian Psikologi dapat diartikan sebagai Ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia. Tapi dalam perkembangannya Psikologi tidak menjadikan “jiwa” sebagai objek kajian, lebih tepatnya mengkaji gejala-gejala kejiwaan yang muncul dalam tingkah laku manusia. Jadi Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang jiwa atau ilmu jiwa dan juga ilmu yang mempelajari perilaku,sebagai manifestasi dari kesadaran, proses, mental, aktivitas motorik, kognitif dan juga emosional.
Adapun tujuan dari ilmu psikologi adalah Mendeskripsikan beraneka macam perilaku organisme. Menjelaskan sebab-sebab dari perilaku. Memprediksikan bagaimana organisme akan berperilaku dalam situasi tertentu. Mengontrol perilaku makhluk hidup.


Hubungan ilmu budaya dasar dengan psikologi
Pada awal perkembangannya, ilmu psikologi tidak menaruh perhatian terhadap budaya. Baru sesudah tahun 50-an budaya memperoleh perhatian. Namun baru pada tahun 70-an ke atas budaya benar-benar memperoleh perhatian. Pada saat ini diyakini bahwa budaya memainkan peranan penting dalam aspek psikologis manusia. Oleh karena itu pengembangan ilmu psikologi yang mengabaikan faktor budaya dipertanyakan kebermaknaannya. Triandis (2002) misalnya, menegaskan bahwa psikologi sosial hanya dapat bermakna apabila dilakukan lintas budaya. Hal tersebut juga berlaku bagi cabang-cabang ilmu psikologi lainnya.

Sebenarnya bagaimana hubungan antara psikologi dan budaya?
Secara sederhana Triandis (1994) membuat kerangka sederhana bagaimana hubungan antara budaya dan perilaku social.
Ekologi - budaya - sosialisasi - kepribadian – perilaku
Sementara itu Berry, Segall, Dasen, & Poortinga (1999) mengembangkan sebuah kerangka untuk memahami bagaimana sebuah perilaku dan keadaan psikologis terbentuk dalam keadaan yang berbeda-beda antar budaya. Kondisi ekologi yang terdiri dari lingkungan fisik, kondisi geografis, iklim, serta flora dan fauna, bersama-sama dengan kondisi lingkungan sosial-politik dan adaptasi biologis dan adaptasi kultural merupakan dasar bagi terbentuknya perilaku dan karakter psikologis. Ketiga hal tersebut kemudian akan melahirkan pengaruh ekologi, genetika, transmisi budaya dan pembelajaran budaya, yang bersama-sama akan melahirkan suatu perilaku dan karakter psikologis tertentu.

Contoh dalam kehidupan sehari-sehari , komunikasi antar keluarga, pergaulan kita terhadap teman, yang mungkin kita dapat mengetahui bagaimana kita dapat memahami sifat dan karakteristik setiap orang. Begitupun dalam bermasyarakat, dalam interaksi kita harus memahami norma- norma dalam masyarakat agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh lainnya seperti, dalam aspek bersikap dalam kehidupan yang berbeda beda sehingga kita dapat menempatkan diri pada situasi apapun yang akan kita hadapi. Dalam penerapan ilmu ini factor pendukungnya antara lain adalah agama atau kepercayaan kita terhadap tuhan, dimana dalam agama itu sendiri kita sudah pasti diajarkan bagaimana kita harus menjaga interaksi kita terhadap tuhan dan sesama manusia, agar tercipta hubungan yang harmonis dalam kehidupan. Inti dari ilmu budaya dasar dalah kehidupan bermasyarakat, yaitu sejauh apa ilmu budaya dasar dapat mempengaruhi sikap dan tata cara kita dalam bermasyarakat. Bila kita sudah mempunyai dasar yang kuat, dapat diyakini bahwa kita akan dapat membawa diri dalam masyarakat.




Sumber :

Buku: PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM, penulis Sarlito W Sarwono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar